Tiga narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menerima remisi khusus pada perayaan Hari Waisak 2025. Remisi ini diberikan sebagai penghargaan atas perilaku baik dan upaya mereka dalam memperbaiki diri selama menjalani masa hukuman. Remisi khusus ini merupakan bagian dari program Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para narapidana agar terus berbuat baik dan mengikuti program pembinaan.
Kepala Lapas Banjarbaru, Budi Santoso, menjelaskan bahwa pemberian remisi ini bukan hanya sekadar pengurangan masa hukuman, tetapi juga bentuk apresiasi atas perubahan positif yang ditunjukkan para warga binaan. “Remisi ini adalah wujud penghargaan atas upaya mereka untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Ketiga narapidana yang menerima remisi tahun ini diketahui aktif dalam berbagai kegiatan pembinaan, seperti pelatihan keterampilan, bimbingan spiritual, serta kegiatan sosial di dalam lapas. Selain itu, mereka juga menunjukkan sikap disiplin dan taat pada peraturan selama menjalani masa pidana, yang menjadi syarat utama untuk mendapatkan remisi khusus.
Perayaan Waisak di Lapas Banjarbaru juga berlangsung khusyuk, di mana para narapidana beragama Buddha mengikuti rangkaian persembahyangan dan meditasi. Momen ini digunakan sebagai waktu refleksi dan memperkuat tekad untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas di antara warga binaan.
Pemberian remisi pada tiga narapidana ini diharapkan tidak hanya memberikan pengurangan masa hukuman, tetapi juga mendorong para narapidana untuk terus berbuat baik dan berkontribusi positif setelah bebas nanti. Dengan langkah ini, diharapkan mereka dapat kembali menjadi bagian dari masyarakat yang produktif dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.